Sisterly Love (full version) PART 1

02.41 Unknown 0 Comments

"Helena, bila kita sudah beranjak dewasa nanti, pasti kita akan mempunyai pacar. Iya kan?" Tanya seorang kakak perempuan kepada adiknya yang hanya terpaut usia 2 tahun itu.
"Entah lah, Ary. Yang pasti, aku akan mendapatkan lelaki terlebih dahulu. Aku akan mendahuluimu." Jawabnya sembar tertawa menatap matahari yang hampir tenggelam dari loteng kamarnya.
"Sialan. Kalau begitu aku akan merebutnya!" Gurau Ary.
"Silakan saja. Maka aku akan membunuhmu."  Balas Helena santai.

.....
SISTERLY LOVE (full story version from Sisterly Love urban legend) PART 1
.....

Bel sekolah Helena berbunyi. Menandakan waktu sudah menunjukkan jam pulang. Helena yang sudah berjanji akan menemani Lorri, pacarnya, makan siang di restoran favorit mereka pun segera bergegas pulang. Ia sangat bahagia, belakangan ini, Lorri lebih terbuka kepadanya bila dibandingkan dengan awal mereka jadian.


"Sial! Di mana dia?" Umpat Lorri dalam hati. Hampir 15 menit ia menunggu di depan restoran, tetapi Helena tak kunjung datang. Tak lama kemudian ia melihat perempuan dengan kaus navy blue panjang, rok polkadot hitam putih, sneakers putih, dan rambut hitam panjangnya yang digerai pun datang tergopoh-gopoh. 
"Lorri! Maaf, tadi kakakku hanya mengantarkan sampai halte. Jadi aku harus jalan terlebih dahulu untuk sampai ke sini." Jelas Helena sembari memamerkan deretan giginya yang berkawat.
"Maaf, katamu? Aku sudah menunggu di sini lama sekali dan kamu masih bisa tersenyum seperti itu?!!" Ia membentak Helena sambil mendorong bahunya hingga Helena hampir jatuh. Mengingat tubuh Helena yang mungil.
Senyum Helena pun mulai pudar. Ia sudah lelah dengan Lorri yang tidak sabaran dan sering marah-marah. Terlebih, semakin ke sini, Lorri semakin sering bertindak kasar tehadapnya untuk masalah yang sepele.
"Apa sih, kamu?! Aku bahkan tidak telat sampai setengah jam! Mengapa kau menungguku? Masuk saja ke dalam, aku pasti akan tetap menemukanmu!!" 
"Aku mencoba menghargaimu, tapi kau membalasnya seperti ini??!"
"Tapi kau terus-terusan menyalahkan aku dan bertindak kasar!!" Bulir bulir air dari mata Helena hampir menetes. Ia langsung mengelapnya kasar, tidak ingin terlihat lemah di hadapan Lorri.
"Jangan menangis, bodoh! Ini di pinggir jalan dan kau menangis di hadapanku? Kau ingin membuatku malu?? Masuk ke dalam!" Lagi lagi Lorri membentak dan menarik tubuh Helena keras agar masuk ke dalam restoran. Helena sudah tidak tahan dan akhirnya ia berontak. 
"Terserah! Aku lelah terus terusan seperti ini dan disakiti olehmu!" Ia pun segera lari menjauh dari Lorri dan menyetop taksi. Lorri hanya mendesah keras dan bergumam dalam hati. "Perempuan cengeng itu.."

TO BE CONTINUED

You Might Also Like

0 komentar: